• Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

Mosaic MennonitesMosaic Mennonites

Missional - Intercultural - Formational

  • Halaman Utama
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Staff
    • Dewan & Komite
    • Petunjuk Gereja & Pelayanan
    • Memberi
    • Tautan Mennonite
  • Media
    • Artikel
    • Informasi Berita
    • Rekaman
    • Audio
  • Sumber daya
    • Tim Misi
    • Antar Budaya
    • Formasional
    • Penatalayanan
    • Keamanan Gereja
  • Peristiwa
    • Pertemuan Konferensi
    • Kalender Konfrens
  • Institut Mosaic
  • Hubungi Kami
  • 繁體中文 (Cina)
  • English (Inggris)
  • Việt Nam (Vietnam)
  • Español (Spanyol)
  • Indonesia
  • Kreol ayisyen (Creole)

Articles

Mendukung Pendeta dan Pemimpin Kita untuk Kesejahteraan Holistik

July 18, 2024 by Cindy Angela

oleh Stephen Kriss

Musim semi ini, sekelompok pendeta dan pemimpin Mosaik berkumpul untuk menyaksikan sesi laporan tahunan Barna di kantor konferensi kami. Barna melakukan penelitian tentang dunia Protestan di konteks AS. Hal yang paling mencolok dalam laporan tahun ini adalah tantangan kesehatan mental bagi pendeta. Pekerjaan sebagai pendeta tidak pernah menjadi panggilan yang mudah. Namun, dalam beberapa tahun terakhir di AS, pekerjaan ini menjadi semakin berbahaya, dengan hampir satu dari lima pendeta melaporkan memiliki pikiran untuk bunuh diri. Dalam Mosaik, kita tidak kebal terhadap hal ini.

Panggilan sebagai pendeta bisa menjadi terisolasi. Meskipun hidup di dalam komunitas, bagian dari panggilan ini adalah terpisah dari komunitas. Pendeta membawa beban khusus dengan keluarga mereka serta kesehatan fisik, emosional, mental, dan spiritual mereka. Saya sendiri telah berjuang dengan beberapa bidang ini, tidak menemukan ritme yang mudah ketika selalu ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Meskipun pekerjaannya bisa melelahkan, ini bermakna dan dengan orang-orang yang saya cintai dengan tulus.

Inisiatif Everence melalui Lilly Foundation berusaha menyediakan tempat dan jalur bagi para pendeta untuk menjaga kesejahteraan mereka sendiri, termasuk hibah dan program konseling keuangan. Musim semi ini Everence membantu Mosaik mensponsori hari libur bagi para pendeta kami. Saya memperhatikan betapa banyak pendeta yang mendaftar untuk sesi pijat 15 menit yang ditawarkan. Tubuh kita membawa trauma primer dan sekunder. Kami juga menawarkan waktu untuk doa pribadi dan intensional bagi para pendeta dari tim pendoa. Semua sesi ini juga penuh diikuti semua peserta.

Konferensi kami mempertahankan dana khusus untuk membantu pendeta dengan konseling, arahan spiritual, dan sumber dukungan lainnya yang dibutuhkan. Dana ini digunakan dengan baik, dan kami mengandalkan dana tambahan yang kami terima selama pandemi untuk memperkuat sumber daya ini. Kami memiliki hampir 150 orang berlisensi yang aktif melayani dalam berbagai konteks. Beberapa memiliki akses ke sumber daya kesejahteraan lebih mudah daripada yang lain. Kami ingin memastikan bahwa semua pemimpin berlisensi kami dapat mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.

Leadership Minister kami secara teratur memperhatikan gembala-gembala gereja. Kami memiliki komunitas pembelajaran reguler dan kelompok dukungan untuk konteks pastoral tertentu. Tujuan kami adalah setiap pendeta memiliki setidaknya dua tempat dukungan dari Konferensi Mosaic: jalur langsung akuntabilitas dan pendampingan, serta kelompok teman sebaya untuk berbagi dan memberikan resources. Ini adalah tujuan yang belum tercapai. Kami berharap semua pendeta kami memiliki persahabatan di luar keluarga mereka di mana mereka dapat memproses dan merasa didukung, apakah itu mentor formal, teman terpercaya, direktur spiritual, atau konselor.

Para pendeta kami melayani berbagai kebutuhan dan komunitas. Di beberapa jemaat, pendeta dipanggil untuk memimpin komunitas seperti seorang direktur eksekutif yang memimpin organisasi nirlaba. Di pengaturan lain, pendeta serupa dengan pekerja sosial, merespons berbagai kebutuhan dan mengidentifikasi akses ke sumber daya. Di beberapa tempat, pendeta adalah pekerja komunitas yang melayani lingkungan dan kota kecil. Di banyak jemaat, pendeta harus melayani hampir dalam setiap jenis peran, mulai dari pekerjaan kebersihan hingga berkhotbah. Kami memiliki pendeta yang melayani sebagai kapelan dan pemimpin organisasi, dengan kebutuhan dan tantangan mereka sendiri. Banyak pendeta kami adalah bi-vocational.

Dalam komunitas kami yang hampir 8000 orang, panggilan unik sebagai pendeta dijalani oleh sekitar dua persen dari konstituen kami. Kami mengandalkan kontribusi jemaat, individu, yayasan, dan investasi kami untuk memastikan sumber daya tersedia untuk membudidayakan pemimpin yang sehat dan komunitas yang hidup.

Dengan realitas laporan Barna dalam pikiran, kami terus berinvestasi dalam merawat pemimpin kongregasi dan pemimpin yang sedang berkembang. Kami meminta jemaat untuk terus mengenali panggilan signifikan yang diemban pendeta mereka dan mengizinkan waktu untuk sabat dan koneksi dengan keluarga dan teman, untuk belajar dan menambah keterampilan. Jemaat dan komunitas berkembang ketika pendeta dan pemimpin mereka berkembang.

Saya berdoa dukungan berkelanjutan kami dapat memungkinkan pemimpin berlisensi kami menjalani rasa panggilan mereka, mengetahui bahwa mereka layak mendapatkan kasih Tuhan, dikelilingi oleh jaringan perawatan yang jujur dan nyata.


Stephen Kriss

Filed Under: Articles Tagged With: Barna Report, Holistic Wellness, Stephen Kriss

Regenerasi Gereja: Memfasilitasi Peran Anak Muda dalam Pelayanan

June 20, 2024 by Cindy Angela

oleh Hendy Matahelemual

Di dalam Alkitab disebutkan bahwa ketika Roh Tuhan turun kepada semua manusia maka anak anak dan teruna-teruna akan bernubuat dan mendapatkan penglihatan, orang tua akan mendapatkan mimpi (Yoel 2:28 ; Kis 2:17).

Dan bagian kita adalah peka terhadap tuntunan Roh Tuhan. Ini berarti sebagai orang yang cukup dewasa, mendengarkan dan memfasilitasi anak-anak muda di gereja adalah sebuah tugas yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Karena di tangan anak-anak muda inilah masa depan gereja ditentukan.

Berdasarkan data pada tahun 2019, setiap tahun ada 3000 gereja berdiri dan 4500 gereja tutup di Amerika Serikat. Artinya jika angka ini stabil maka dalam satu tahun gereja kurang lebih gereja berkurang 1500 gereja / tahun. Di South Philadelphia sendiri ada beberapa gereja tutup, beralih kepemilikan, dijual, dikarenakan tidak ada lagi jemaat yang beribadah disana. Memang ada banyak faktor yang menyebabkan hal ini, namun saya percaya faktor regenerasi adalah salah satunya.

Sejak saya dipercayakan menggembalakan gereja Indonesian Light Church di kota Philadelphia, pada tahun 2018, salah satu kerinduan kami adalah memiliki jemaat dan pelayanan anak muda yang banyak. Pada waktu itu jemaat anak muda kami hanya ada dua orang saja.

Namun setelah beberapa waktu, Tuhan percayakan beberapa anak muda lain bukan saja. Memang melayani anak muda memiliki keunikan dan tantangannya tersendiri, selain perbedaan usia, kebanyakan anak muda di gereja imigran Indonesia, adalah generasi 1.5, artinya mereka hidup di dalam 2 budaya (Indonesia dan Amerika). Dan sebagian besar dari mereka hanya bisa berbahasa Inggris.

Dan bagi kita yang dipercayakan sebagai pemimpin, mendengarkan suara Roh Kudus didalam anak anak muda inilah yang menjadi tantangannya tersendiri. Bagaimana seimbang dalam mendidik, mengajar, mendisiplin dan memperhatikan, mendengarkan dan memfasilitasi.

Rasul Paulus berkata di kitab Efesus, mengenai Ayah  yang harus mendidik, mengajar dan membimbing tanpa membangkitkan amarah dari anaknya. (Efesus 6:4)  Saya percaya ini berlaku juga buat anak-anak rohani. Jangan takut menegur namun sekaligus jangan lupa untuk memperhatikan dan mendengarkan mereka.

Gereja-gereja Indonesia yang tergabung dalam Mosaik pun menyadari hal ini, sehingga langkah nyata dan konsisten untuk regenerasi dan memfasilitasi anak anak muda telah diambil. Berikut highlights beberapa momen penting dari youth Gereja-gereja Indonesia Mosaik beberapa waktu kebelakang.

Pelayanan multimedia dan soundsystem adalah salah satu pelayanan yang banyak diminati anak muda. Foto diambil dari arsip Gereja JKI Anugerah, California.
Retreat International Worship Church di California berjalan sukses melibatkan banyak anak muda, dan didukung oleh Dana Operasi Misi dari Konferensi Mosaik. (Foto arsip IWC Multimedia)
Pentahbisan Graciella Odilia sebagai Youth Pastor di Gereja Nations Worship Center, Philadelphia, PA (Foto arsip NWC)
Indonesian Light Church Youth mengadakan acara Malam Pujian Penyembahan yang mengundang anak-anak muda dari gereja-gereja lain di South Philadelphia. (Foto arsip: ILC)
Anak anak muda mengambil komitmen untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat dan hidup mengadalkan Tuhan setiap waktu. (Foto arsip: ILC)

Filed Under: Articles Tagged With: Hendy Matahelemual

Menandai Ulang Tahun ke-4 Kami sebagai Mosaik

June 13, 2024 by Cindy Angela

oleh Stephen Kriss

Pentakosta ini menandai ulang tahun ke-4 kami menjadi Konferensi Mennonite Mosaik. Kami mengambil nama ini selama periode lockdown pandemi COVID-19, selama akhir pekan ketika protes seputar pembunuhan George Floyd terjadi. Pentakosta 2020 bagi banyak dari kami, menjadi titik terang untuk merayakan kebersamaan di masa yang sulit. (Jika Anda membutuhkan pengingat tentang pengumuman kami, inilah videonya, yang difilmkan di Zion [Souderton, PA] dan Centro de Albanza [South Philadelphia] sambil mencoba menjaga jarak, pada saat banyak dari kami tidak bisa potong rambut).

Tahun ini kami menandai Pentakosta dengan mendorong pertemuan #MosaicTogether di seluruh Konferensi kami yang membawa jemaat-jemaat bersama dalam berbagai cara. Pada akhir pekan yang sama, dewan Mosaic bertemu di Bethany Birches Camp di Vermont untuk pembekalan tentang pertimbangan dan pengambilan keputusan serta menegaskan pernyataan jangkar/dasar dari rencana strategis Pathways kami. Pertemuan dewan Vermont yang dijadwalkan sebelumnya telah dibatalkan selama pandemi karena peraturan ketat COVID di Vermont. Dalam banyak hal, kami masih mengejar ketinggalan dan menyesuaikan diri dengan kebaruan dan tantangan waktu awal kebersamaan kami.

Sejak kelahiran kami pada tahun 2020, kami telah menerima jemaat-jemaat di Florida yang sekarang membentuk sekitar 15% dari keanggotaan kami. Kami juga mengalami beberapa jemaat meninggalkan konferensi setelah sesi khusus delegasi Mennonite Church USA 2022 dan beberapa gereja ditutup. Sementara itu, kami mendukung berbagai inisiatif penanaman gereja baru di Amerika Serikat, Meksiko, Inggris, dan Kolombia, dan telah muncul komunitas berbasis daring pertama kami. Kami berada di tengah-tengah perubahan signifikan di sekitar dan dalam diri kami.

Saya telah memikirkan tentang apa yang menyatukan mosaik. Mudah untuk melihat potongan-potongan yang brilian, unik, dan cerah, tetapi lebih sulit untuk memperhatikan kerja diam-diam yang menyatukan potongan-potongan tersebut. Pekerjaan menaruh lapisan semen dan perekat tidaklah terlalu glamor, tetapi esensial. Tugas struktur Konferensi Mosaic kami adalah untuk menahan dan menempatkan setiap potongan. Kami adalah komunitas dari komunitas-komunitas dan pelayanan-pelayanan, bukan individu-individu. Diperlukan kerja yang bersifat individu dan komunal untuk menyatukan kami.

Dalam menjadi Mosaik, kami memiliki impian yang tinggi. Kami tidak sepenuhnya tahu apa yang akan kami jalani bersama. Kami maju dengan harapan, percaya bahwa dasar kami di dalam Kristus, komitmen kami terhadap komunitas, dan kesediaan kami untuk bekerja pada rekonsiliasi akan memberi kami banyak hal untuk dilakukan dan kekuatan untuk melakukannya. Awalnya kami mengakui dalam pernyataan visi kami bahwa kami bekerja dalam dunia yang rusak dan indah. Kenyataan itu membuat sebuah mosaik menjadi mungkin. Dan sulit.

Sinisme bisa datang dari harapan tinggi yang tidak terpenuhi. Harapan yang tidak terpenuhi yang hanya ditempatkan dalam ranah manusia, bukan dalam pemerintahan Allah, bisa membuat kita frustrasi. Kita bisa menemukan diri kita membangun menara Babel daripada berpartisipasi dalam kepenuhan pekerjaan Pentakosta Roh. Budaya di sekitar kita membutuhkan kita untuk sepenuhnya menjadi Mosaic, mewujudkan kasih rekonsiliasi Yesus, dan akan berusaha membongkarnya.

Saya terus menyadari keindahan dan kerapuhan kami. Saya bersyukur atas cara begitu banyak dari kami telah menginvestasikan waktu, doa, pekerjaan, dan sumber daya yang membantu menempatkan realitas Mosaic kami, untuk menyatukan keindahan dan kerusakan kami. Iman kita yang menjadi dasar. Roh memberikan kita harapan untuk menjalani visi dan misi kita. Dan kasih, baik kepada Tuhan maupun satu sama lain, adalah yang akan menyatukan mosaik kita melalui ikatan damai (bdk. Efesus 4:3).


Stephen Kriss

Filed Under: Articles Tagged With: Stephen Kriss

Berjalan bersama Tuhan dengan Rendah Hati

May 30, 2024 by Cindy Angela

TEMA PERTEMUAN TAHUNAN MOSAIK 2024

Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?”

MIKHA 6:8

di Souderton (PA) Mennonite Church 
November 2, 2024 9am – 4pm 
Pengkotbah:  Rev. Dr. Dennis Edwards 

Pada bulan Mei, dewan Mosaik menegaskan tema untuk Pertemuan Tahunan Mosaik 2024: Berjalan Bersama Tuhan dengan Rendah Hati. Mengapa rendah hati diperlukan saat ini? Saat kita mendekati proses menentukan arah bersama dalam Proses Pathways, “berjalan bersama Tuhan dengan rendah hati ” tampaknya menjadi tema yang sangat penting. Dengan tema ini, kita berusaha untuk merenungkan bagaimana iman dan keyakinan kita tetap kita pegang dengan penuh rahmat, saat kita berusaha mewujudkan kasih rekonsiliasi Yesus di dunia kita yang rusak dan indah. 

“Tema tahun ini sangatah tepat saat kita berusaha untuk lebih menghidupi visi dan misi kita, dipandu oleh rencana strategis baru,” kata Angela Moyer Walter, Moderator Konferensi. “Tidak ada tempat yang lebih baik untuk menempatkan diri kita, secara individu dan korporat, berjalan dengan rendah hati di hadapan Tuhan.” 

Kerendahan hati di dalam Mosaik adalah undangan untuk menghormati perbedaan di antara kita saat kita berusaha memberikan kesaksian yang berbeda di dunia. Selama Pertemuan tahunan penting tahun ini, buku terbaru Rev. Dr. Dennis Edwards, Humility Illuminated, menawarkan kerangka kerja untuk melangkah maju dengan cara Anabaptis.  

Kerendahan hati adalah tema penting dalam kesaksian bersama kita sebagai gereja, yang diwujudkan melalui tindakan pelayanan, pencucian kaki, dan cara kita hidup. Sayangnya pada saat yang sama, bagi komunitas dan individu yang telah mengalami penindasan, kerendahan hati terkadang telah digunakan sebagai senjata untuk membenarkan penindasan yang berkelanjutan. Karya Dr. Edwards membebaskan kerendahan hati dengan cara-cara menantang yang menawarkan kemungkinan bagaimana menjadi Mosaik bersama sama di masa depan yang lebih baik.   

“Dennis mewujudkan kerendahan hati dalam pendekatan bijaksana dan terbukanya terhadap kepemimpinan dan kehidupan pastoral,” kata Steve Kriss, Pemimpin Pelayanan Eksekutif. “Kerendahan hati tampaknya bertentangan dengan budaya di saat ledakan media sosial tentang promosi diri dan cuplikan suara. Kerendahan hati mengundang kita untuk melihat kekasih kita sendiri oleh Tuhan, sambil mengetahui bahwa itu diperluas kepada semua orang. Ini bisa menjadi tantangan sekaligus motivasi.” 

Dr. Edwards saat ini adalah dekan di North Park Seminary di Chicago, seminari dari Gereja Covenant Injili. Dia pernah menjadi pendeta di New York City, Washington DC, dan Minneapolis. Dia mewujudkan etika kerendahan hati bersama dengan kerja keras dan persahabatan yang terbuka. Bukunya telah digunakan dalam kelas-kelas Mosaic Institute, terutama Might from the Margins. 

Dr. Edwards dikredensial oleh Konferensi Franconia selama hampir satu dekade ketika dia menjadi pendeta di Peace Fellowship Church di Washington DC. Buku terbarunya juga menyebutkan dan menghormati persahabatan Dennis  dengan Randy Heacock, pendeta di Gereja Mennonite Doylestown (PA) dan mantan pemimpin pelayanan Konferensi Mosaic. 

Kami merencanakan agar Dr. Edwards menghabiskan waktu dengan para pendeta pada hari Jumat dan menjadi bagian dari pertemuan Nations and Generations untuk para pemimpin Mosaic dari kulit berwarna pada Jumat malam. Dia akan menjadi pengkhotbah utama untuk Pertemuan Tahunan Konferensi.  

“Apa jadinya jika menjadi Mosaik adalah perpaduan keseimbangan antara kerendahan hati dan kepintaran, mendengarkan yang kuat dan berbicara yang kuat, kepemimpinan yang melayani dan pernyataan yang profetik?” tanya Steve Kriss. “Ketika Yesus merasakan ketegangan dalam nilai-nilai yang salah dari murid-muridnya, dia membungkuk untuk mencuci kaki mereka, dengan dramatis dan berani. Dengan cara apa postur dan tindakan kita memberikan interupsi dan kesaksian seperti itu?” 

Dengarkan interview bersama Dr. Edwards dalam Humility Illuminated.

Filed Under: Articles Tagged With: Conference Assembly 2024

Pentakosta: Awal Persatuan Umat Manusia dalam Roh Kudus 

May 23, 2024 by Cindy Angela

oleh Hendy Matahelemual

Pentekosta adalah hari dimana Roh Kudus turun atas murid murid yang memberikan sebuah tanda dimana bahasa bukan lagi sebuah kendala dimana semua bangsa bisa saling mengerti dan mengenal satu sama lain.  

Pentekosta adalah sebuah pertanda bahwa pekerjaan Tuhan mempersatukan umat manusia yang terpecah pecah karena dosa sudah dimulai. Kutuk menara babel di dalam Yesus sudah dihancurkan, dan kuasa Roh Kudus datang membawa perdamaian bagi bangsa bangsa.  

Pentekosta adalah sebuah titik awal dimana visi Tuhan dalam kitab wahyu akan tergenapi. Visi dimana segala bangsa, suku, kaum dan bahasa akan berdiri di depan tahta anak domba, sambil menyanyikan: “Keselamatan bagi Allah, yang duduk dan bertahta, Keselamatan bagi Anak domba yaitu Yesus Kristus” 

Dalam kehidupan kita sebagai manusia, kita hidup di dunia yang hancur namun sekaligus indah. Studi ilmiah mengonfirmasi bahwa manusia lebih erat terkait daripada yang kita kira. Susanna Manrubia, seorang ahli biologi evolusi teoretis di Pusat Nasional Bioteknologi Spanyol, mengatakan, “Kita semua membawa gen nenek moyang kita karena kita berbagi nenek moyang yang sama.” 

Mungkin orang lupa bahwa kita adalah satu ras yang disebut kemanusiaan. Kita tersebar di seluruh Bumi, berevolusi secara budaya dan fisik. Mereka yang pergi ke utara memiliki kulit terang. Mereka yang tinggal dekat dengan khatulistiwa memiliki kulit gelap. Mereka yang terpapar lebih banyak sinar matahari mengembangkan bentuk mata yang berbeda. 

Setelah waktu yang lama berlalu, mereka bertemu lagi, tetapi mereka telah lupa bahwa mereka adalah saudara. Selama berabad-abad mereka bertarung dan mencoba mendominasi satu sama lain. Di beberapa tempat, mereka yang berkulit terang menjadi lebih kuat dan memerintah yang lain. Dan inilah yang menjadi kehancuran kita.  

Tetapi Pentekosta membawa harapan yang baru sebuah janji yang akan digenapi, bahwa kelak kita semua akan bersatu dan hidup dalam perdamaian.  

Kehidupan kita sebagai komunitas rohani pun tidak terlepas dari pengaruh kehancuran ini. Rev Dr. Martin Luther King Jr, berkata,” Kita harus menghadapi kenyataan yang menyedihkan bahwa pada pukul sebelas pagi hari Minggu, ketika kita berdiri untuk menyanyikan ‘Dalam Kristus tidak ada Timur atau Barat,’ kita berdiri di jam dimana kita sebagai jemaat paling terpisah di Amerika Serikat.” Terpisah karena bahasa, budaya, warna kulit, bentuk mata dan lain sebagainya.  

Mengapa hal itu bisa terjadi? Dimanakah kuasa Roh Kudus? Tanpa kuasa Roh Kudus upaya mempersatukan budaya dan bahasa yang berbeda beda didalam komunitas gereja akan menjadi sia-sia.  

Kejarlah buah buah Roh (Gal 5:22-23) , karena keinginan daging kita pastinya hanya ingin bergaul dan hidup dengan orang-orang yang memiliki satu bahasa, satu budaya, satu kota, dan lain sebagainya, karena ini akan memberikan rasa nyaman dan aman.  

Mengandalkan kekuatan kita sendiri untuk mencapai perdamaian dan persatuan adalah hal yang mustahil. Kita tidak bisa membuat strategi dalam satu generasi kita untuk memulihkan luka ratusan generasi kebelakang kita, hanya kuasa Roh Tuhan sajalah yang bisa melakukannya, karena hanya kuasa Tuhan yang bisa bekerja melewati batas ruang dan waktu.  

Apa yang menjadi bagian kita sebagai umat percaya? Ibrani 10:25: berkata hal yang sederhana namun sangat penting bagi kita “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” 

Hadirilah setiap pertemuan ibadah konferensi, pertemuan doa konferensi, pertemuan iman dan hidup (Faith and Life), dan pertemuan-pertemuan lainnya, baik zoom maupun secara langsung, karena ketika kita bertemu, berdoa di dalam nama Tuhan Yesus, hadirat-Nya nyata di dalam Roh Kita bersama sama.  

Beberapa minggu lalu Philadelphia Praise Center menjadi tuan rumah acara tahunan Ibadah Pentakosta jaringan gereja-gereja Anabaptis Mennonite di Kota Philadephia (KBN). Tanpa Roh Kudus acara ini tidak mungkin terlaksana, kita bisa beribadah bersama-sama, Roh Kuduslah menyatukan kita semua.  

Mari dengan semangat Pentakosta kita melangkah dalam iman untuk memperbesar lingkaran pergaulan kita, dengan kerendahan hati kita mau mengampuni kesalahan bangsa dan generasi, dan dengan penuh keberanian kita mau menghampiri tahta kasih karunia Tuhan bersama sama saudara saudari yang sudah dipersatukan oleh darah Yesus. Tuhan memberkati kita.  

Rev.Dr Calenthia Dowdy dari Philadelphia Fight memimpin doa makan Acara Pentakosta Kingdom Builders Network Philadelphia. Makan bersama adalah salah satu bagian dari ibadah yang penting.  
Acara ini dihadiri Gereja-gereja Anabaptist Mennonite di kota Philadelphia. 
Gereja Pena De Horeb membawakan lagu pujian di dalam acara Pentakosta Kingdom Builders Network Philadelphia 
Pastor Julie Hoke dari Germantown Mennonite Church menjadi pembawa acara 

Filed Under: Articles Tagged With: Hendy Matahelemual

In Jesus’ Sandals: Bread and Milk

May 16, 2024 by Cindy Angela

Part 1

by Javier Márquez

From April 15 to 17, Mosaic staff members Marco Güete and Noel Santiago and I visited Comunidad Anabautista de Medellín (Anabaptist Community of Medellín), where leaders Carlos Sánchez and Nidia Montoya welcomed us and guided us on a tour to learn about their ministry. 

We have prepared a short report complete with photos so that the Conference and its churches can learn about this wonderful ministry. 

It is called “In Jesus’ Sandals” because our time there was full of tours and visits, allowing us to get to know the immense Colombian city and visit the living rooms of the families that are part of the church—a total of 40 homes. 

Although we did not have time to visit all of them, we managed to meet and talk with many families and have a very special time. 

Ascending by cable car to Las Margaritas, Commune 13, Medellín.
Carlos Sánchez (Anabaptist Community of Medellín), Marco Güete (Mosaic Leadership Minister) and Noel Santiago (Mosaic Leadership Minister) in front of a mural in Las Margaritas.
View of Commune 13 from Las Margaritas. 

First, we took a cable car over the neighborhoods of Medellín’s Commune 13, until we arrived at the Margaritas station in the Robledo sector. There, Carlos asked us to wait while he went to get bread and milk that we would distribute on each of the visits. The agenda noted 14 visits, and the path between the neighborhoods was long and tedious, going up and down stairs, crossing small streams that ran through the mountain, walking through blocks and hills until reaching each of the houses. 

Pastor Carlos carrying bread and milk accompanied by Luz Marina.
Pastor Carlos carrying bread and milk accompanied by Luz Marina.

For each visit, Carlos not only buys bread and milk, but also prepares a biblical reflection that he shares with the families. When he arrives in each sector of the city, he meets with members from the church who live in the area and are community leaders. They help him arrange the visits. 

Whenever we arrived at a house, the residents welcomed us with love and joy. They prepared for the visit by making coffee or fruit juice, and brought out their best chairs, placing them in their small rooms so that we could sit. When there weren’t enough chairs, they improvised seats by placing buckets upside down, so that we could all be seated. 

Each house was very humble, and on each wall were traces of people’s lives: portraits, gifts, souvenirs, paintings and posters, all with meaning. The houses also had display cases with products for sale, sometimes homemade ice cream or clothes for resale. These are families that struggle each day to earn a living. 

At the time of prayer, there are common requests: for someone’s health, a job, for God’s care, and above all, for protection from the gangs and criminal groups. 

Our first visit to the house of one of the members of the Anabapist Community of Medellín.
Our first visit to the house of one of the members of the Anabapist Community of Medellín.
In the house of the local midwife.
In the house of the local midwife.

Carlos’ Biblical reflections are usually deep and full of testimonies. For these visits, Carlos prepared the text of Matthew 5:9: “Blessed are the peacemakers, for they will be called children of God.” 

In each family’s house Carlos has a story, something to remember, and a word of encouragement to share. He knows all the people he visits very well and has known them for a long time, but the community continues to grow because many families invite someone new to participate in the visits. When we leave, Carlos shares the bread and milk with them. 

In this way we went from house to house through the different sectors of the city: from north to south, east to west. Carlos explained to us the context of Medellín, the situation of the city and the specific situations of the families. They are almost always families surrounded by crime, war, hunger, lack of job opportunities, and discrimination. 

A second article will follow, to share more of this incredible experience. 


Javier Márquez

Javier Márquez is an Anabaptist Colombian pacifist and poet and a writer for the MCUSA publication MenoTicias.

Filed Under: Articles Tagged With: Comunidad Anabautista de Medellín, Javier Marquez

Menjangkau Melalui Olahraga

May 9, 2024 by Cindy Angela

oleh Hendy Matahelemual

Bermain basket bersama jemaat gereja ILC dan teman-teman setiap akhir pekan.
Mengikuti kompetisi sepakbola 6 vs. 6 bersama rekan-rekan sepelayanan di Philadelphia.

Menjangkau melalui olahraga adalah strategi yang efektif dan dapat mencapai banyak orang. Olahraga adalah kebutuhan bagi setiap individu untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Melalui aktivitas olahraga berkelompok, perjuangan untuk konsisten bisa lebih mudah. Meskipun berolahraga sendiri membutuhkan disiplin, namun dengan adanya teman akan membuatnya lebih menyenangkan dan mendorong. 

Penggunaan olahraga sebagai sarana penjangkauan bukanlah hal baru. Banyak gereja dan organisasi rohani yang telah melakukannya sejak lama. Contohnya adalah Young Men’s Christian Association (YMCA) yang didirikan pada abad ke-19 di London. YMCA bertujuan untuk memberikan kegiatan positif yang berlandaskan iman Kristen kepada anak muda. 

Ketika saya pertama kali datang ke Amerika Serikat, saya merindukan kesempatan untuk bermain basket dan sepak bola. Namun, saya harus menunggu lama, terutama dengan adanya pandemi. Akhirnya, kesempatan itu datang dan saya aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan olahraga seperti basket, sepak bola, dan badminton bersama komunitas gereja dan teman-teman. 

Partisipasi dalam olahraga tidak hanya memberikan manfaat kesehatan fisik, tetapi juga menjadi wadah untuk berkomunikasi, membangun hubungan, dan peluang pemuridan. Saya juga menyaksikan Pastor Buddy Hannanto dari International Worship Church, Los Angeles, California, yang memiliki hobi hiking. Beliau sering mengajak jemaat untuk hiking, yang tidak hanya mempererat hubungan tetapi juga menjadi kesempatan untuk penjangkauan. 

Ada pepatah yang mengatakan, “Sekali mendayung dua tiga pulau terlewati.” Berolahraga bersama tidak hanya membuat tubuh sehat tetapi juga mempererat hubungan dengan sesama. Oleh karena itu, penting untuk tidak hanya berkumpul untuk makan bersama, tetapi juga untuk berolahraga bersama. 

Dengan memiliki badan yang sehat dan hubungan yang erat melalui aktivitas olahraga bersama, kita bisa mengalami berkat Tuhan Yesus. Mari kita terus menjaga tubuh dan semangat kita melalui olahraga dan hubungan yang erat dengan sesama. 

Hiking bersama Ps Buddy dan jemaat IWC di Los Angeles, CA

Sekali mendayung dua tiga pulau terlewati. Badan sehat karena berolahraga ditambah dengan hubungan dengan sesama semakin erat dan dekat. 

Kita sudah seringkali mendengar bahwa jamuan makan membuat kita dekat, saya ingin menambahkan bahwa olahraga bersama pun bisa menjadi penyeimbang yang baik. Sehingga tidak hanya makan bersama, tetapi juga berolahraga bersama.  

Mari kita memiliki badan yang sehat dan juga hubungan yang erat dengan aktifitas berolahraga bersama. Tuhan Yesus memberkati.  

Filed Under: Articles Tagged With: Hendy Matahelemual

Karya Seni di Kantor Konferensi Mosaik 

May 2, 2024 by Cindy Angela

Oleh Staf Konferensi Mosaik

Mereka yang mengunjungi Kantor Konferensi Mosaik, yang terletak di kampus Dock Mennonite Academy di Lansdale, disambut dengan sambutan hangat, minuman panas dan camilan, serta keindahan karya seni yang unik. 

Artist Phill Hunsberger (Vincent [Spring City, PA]), Ivan Derstine, and Mosaic Director of Finance Conrad Martin hang the Psalm 23 Tile Art. “The Lord’s Shepherd”

Ada hampir 30 karya seni di kantor ini, yang berasal dari tempat yang jauh seperti Indonesia, Kenya, Kolombia, dan Meksiko, dan ada yang juga dibuat oleh seniman dari dalam jemaat Konferensi Mosaik. 

Antara 2020 dan 2022, Emily Ralph Servant, yang kini menjadi Pelayan Kepemimpinan untuk Prioritas Strategis, memimpin tim staf yang mengumpulkan karya seni untuk Kantor Konferensi Mosaik. 

“Saat kami merancang ruang kantor baru kami, kami ingin berhati-hati tentang setiap pilihan yang kami buat untuk memupuk rasa komunitas, kolaborasi, dan kreativitas,” ungkap Emily Ralph Servant. “Kami memiliki begitu banyak seniman berbakat dalam konferensi kami dalam berbagai media. Pada saat yang sama, kami menemukan bahwa anggota konferensi kami tidak selalu mengetahui tentang seniman di antara kami. Membagikan keberagaman seni Mosaik di dinding kantor kami terasa masuk akal – inilah siapa kami!” 

Madonna by Maria Gant

Kantor kami menampilkan lukisan asli oleh wanita Mosaik: gambar Madonna oleh Maria Gant yang berasal dari Brasil (Ambler [PA]); sebuah karya abstrak oleh Donna Backues (Philadelphia Praise Center); sebuah pemandangan pastoral oleh Lois Kulp (Boyertown [PA]); sebuah air terjun di Ministry Terkait Konferensi Danau Spruce, dilukis oleh Berdine Leinbach (Souderton [PA]). 

Dinding lainnya dihiasi dengan gambar pena dan tinta, termasuk sebuah mandala oleh anggota staf Franconia Gay Brunt Miller (Spring Mount [PA]) dan dua Fraktur, yang mengakar Mosaik dalam akarnya Pennsylvania Dutch sebagai Konferensi Franconia dan Distrik Timur. Fraktur adalah seni rakyat tradisional yang berhias dengan tinta dan cat air yang biasanya menawarkan berkat atau teks kitab suci. 

Kantor ini juga menampilkan perpaduan seni dan kerajinan kayu: meja-meja di ruang istirahat dan lobi dirancang dan dibangun oleh anggota dewan Franconia, Merlin Hartman, untuk menggabungkan logo Mosaik; pengrajin tembikar Phill Hunsberger (Vincent [Spring City, PA]) membentuk gambaran grafis Panjang 8 kaki dari Mazmur ke-23, ditampilkan di atas kayu keras yang telah tua; tiga karya seni yang diciptakan oleh pemenang kontes seni remaja yang difasilitasi oleh Garden Chapel (Dover, NJ) selama tahun pertama pandemi COVID-19 telah diukir ke dalam panel kayu. 

Di seberang lorong dari Mazmur ke-23 tergantung sebuah karya tenun oleh peserta dalam program-program Ministry Terkait Konferensi Mosaik Ripple Inc; dinding-dinding di sekitarnya menampilkan tusuk silang yang disumbangkan oleh Methacton (Norristown, PA), dan kain tenun yang diberikan kepada konferensi dari Nations Worship Center ketika mereka diterima sebagai jemaat anggota. 

“Hands of Friendship” quilt

Di ruang konferensi tergantung selimut “Hands of Friendship” yang dibuat dari 25 kain yang mewakili budaya dari 20 negara berbeda dari mana para pemimpin Mosaik berasal. Kain-kain itu dikumpulkan, disusun, dan dijahit oleh individu dari seluruh Konferensi, di bawah kepemimpinan Anna Ralph (Perkiomenville [PA]) dan Lynne Rush (West Swamp [Quakertown, PA]). 

Sebagian besar seni dihibahkan kepada Konferensi dari seniman atau jemaat individu. Sebagian dari itu – seperti lukisan asli oleh Rodrigo Pedroza (anggota konferensi gereja saudara Mosaik di Meksiko) – dipesan sebagai tanggapan atas pertanyaan, “apa artinya menjadi bagian dari gereja Mennonite yang beragam di Meksiko?” Sebagian dari itu mewakili koneksi luas kami dengan komunitas Anabaptis global, seperti Mosaik Perjamuan Terakhir yang diberikan kepada Konferensi Mosaik oleh César García, Sekretaris Jenderal Mennonite World Conference. 

Brooke Martin, Pastor Pembentukan Pemuda dan Komunitas, dan Cindy Angela, Direktur Komunikasi, mengidentifikasi di mana karya seni akan ditempatkan dan membantu mengidentifikasi dan menempel label semua itu. Angela juga mencetak kolase foto yang digantung di dinding di area istirahat, dari berbagai jemaat dan Ministry Terkait Konferensi. 

“Sebagai manusia yang dibuat menurut gambar Allah, kita terinspirasi oleh Roh Allah untuk menciptakan keindahan dari pengalaman kita akan sukacita, penderitaan, kerinduan, dan harapan,” ungkap Emily Ralph Servant. “Kami bersyukur atas karya seni yang muncul ketika anggota Mosaik menyimbolkan kasih rekonsiliasi Yesus dalam dunia kita yang hancur dan indah.” 

Datang dan nikmati secangkir kopi, camilan, dan berjalanlah menyusuri kantor Konferensi Mosaik untuk menikmati karya seni yang indah ini! Kantor kami terletak di Longacre Center di Dock Mennonite Academy, 1000 Forty Foot Rd di Lansdale. Kantor ini buka dari hari Selasa – Kamis, 9 pagi – 2 sore waktu timur; harap hubungi terlebih dahulu untuk konfirmasi (267-932-6050). 

Filed Under: Articles

  • « Go to Previous Page
  • Go to page 1
  • Go to page 2
  • Go to page 3
  • Go to page 4
  • Go to page 5
  • Interim pages omitted …
  • Go to page 17
  • Go to Next Page »

Primary Sidebar

  • Halaman Utama
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Staff
    • Dewan & Komite
    • Petunjuk Gereja & Pelayanan
    • Memberi
    • Tautan Mennonite
  • Media
    • Artikel
    • Informasi Berita
    • Rekaman
    • Audio
  • Sumber daya
    • Tim Misi
    • Antar Budaya
    • Formasional
    • Penatalayanan
    • Keamanan Gereja
  • Peristiwa
    • Pertemuan Konferensi
    • Kalender Konfrens
  • Institut Mosaic
  • Hubungi Kami

Footer

  • Home
  • Hubungi Kami
  • Pertemuan Konferensi
  • Visi & Misi
  • Sejarah
  • Formasional
  • Antar Budaya
  • Tim Misi
  • Institut Mosaic
  • Memberi
  • Penatalayanan
  • Keamanan Gereja
  • Artikel

Copyright © 2025 Mosaic Mennonite Conference | Privacy Policy | Terms of Use