oleh Hendy Matahelemual
Di dalam Alkitab disebutkan bahwa ketika Roh Tuhan turun kepada semua manusia maka anak anak dan teruna-teruna akan bernubuat dan mendapatkan penglihatan, orang tua akan mendapatkan mimpi (Yoel 2:28 ; Kis 2:17).
Dan bagian kita adalah peka terhadap tuntunan Roh Tuhan. Ini berarti sebagai orang yang cukup dewasa, mendengarkan dan memfasilitasi anak-anak muda di gereja adalah sebuah tugas yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Karena di tangan anak-anak muda inilah masa depan gereja ditentukan.
Berdasarkan data pada tahun 2019, setiap tahun ada 3000 gereja berdiri dan 4500 gereja tutup di Amerika Serikat. Artinya jika angka ini stabil maka dalam satu tahun gereja kurang lebih gereja berkurang 1500 gereja / tahun. Di South Philadelphia sendiri ada beberapa gereja tutup, beralih kepemilikan, dijual, dikarenakan tidak ada lagi jemaat yang beribadah disana. Memang ada banyak faktor yang menyebabkan hal ini, namun saya percaya faktor regenerasi adalah salah satunya.
Sejak saya dipercayakan menggembalakan gereja Indonesian Light Church di kota Philadelphia, pada tahun 2018, salah satu kerinduan kami adalah memiliki jemaat dan pelayanan anak muda yang banyak. Pada waktu itu jemaat anak muda kami hanya ada dua orang saja.
Namun setelah beberapa waktu, Tuhan percayakan beberapa anak muda lain bukan saja. Memang melayani anak muda memiliki keunikan dan tantangannya tersendiri, selain perbedaan usia, kebanyakan anak muda di gereja imigran Indonesia, adalah generasi 1.5, artinya mereka hidup di dalam 2 budaya (Indonesia dan Amerika). Dan sebagian besar dari mereka hanya bisa berbahasa Inggris.
Dan bagi kita yang dipercayakan sebagai pemimpin, mendengarkan suara Roh Kudus didalam anak anak muda inilah yang menjadi tantangannya tersendiri. Bagaimana seimbang dalam mendidik, mengajar, mendisiplin dan memperhatikan, mendengarkan dan memfasilitasi.
Rasul Paulus berkata di kitab Efesus, mengenai Ayah yang harus mendidik, mengajar dan membimbing tanpa membangkitkan amarah dari anaknya. (Efesus 6:4) Saya percaya ini berlaku juga buat anak-anak rohani. Jangan takut menegur namun sekaligus jangan lupa untuk memperhatikan dan mendengarkan mereka.
Gereja-gereja Indonesia yang tergabung dalam Mosaik pun menyadari hal ini, sehingga langkah nyata dan konsisten untuk regenerasi dan memfasilitasi anak anak muda telah diambil. Berikut highlights beberapa momen penting dari youth Gereja-gereja Indonesia Mosaik beberapa waktu kebelakang.
The opinions expressed in articles posted on Mosaic’s website are those of the author and may not reflect the official policy of Mosaic Conference. Mosaic is a large conference, crossing ethnicities, geographies, generations, theologies, and politics. Each person can only speak for themselves; no one can represent “the conference.” May God give us the grace to hear what the Spirit is speaking to us through people with whom we disagree and the humility and courage to love one another even when those disagreements can’t be bridged.