Tidak terasa musim panas sebentar lagi berlalu, musim gugur sudah menanti di akhir bulan ini, El tiempo vuela, time flies, sebuah istilah yang sering kita dengar jika waktu terasa berjalan begitu cepat. Sedikit highlight dari pekerjaan pelayanan kami dalam musim panas tahun ini adalah ketika kami mengadakan rapat staff outdoor kami di akhir bulan Agustus.
Ditengah panasnya cuaca, tidak berlebihan jika Es Krim merupakan hidangan pencuci mulut wajib bagi kita semua. Begitu juga dalam setiap rapat kerja staff Mosaic Conference, khususnya di setiap musim panas, es krim selalu mewarnai dan memberi rasa manis tersendiri. Dimanakah tempat es krim favorit anda? Rasa apa yang selalu anda pesan? Pastikan jangan melewatkannya sebelum musim panas ini berlalu.
Berkaitan dengan bahasa, menarik jika kita melihat kata Es Krim atau Ice cream dalam bahasa Inggris, memiliki sususan huruf dan kata yang hampir mirip bahkan memiliki bunyi yang hampir sama. Hal ini terjadi karena memang Es Krim berasal dari Amerika Serikat, dan ahli bahasa memutuskan mengadopsi kata ini dengan sedikit penyesuaian.
“Bahasa dan sudut pandang melihat dunia adalah bagian dari etnisitas di dalam sebuah budaya, dan pekerjaan Intercultural adalah bagaimana kita bisa merasa menjadi bagian dalam kebersamaan ditengah perbedaan tersebut, “ ujar Joe Manickam, Presiden dari Hesston College, Kansas. Dimana pada kesempatan ini beliau diundang untuk memberikan sharing dan pengajaran Intercultural kepada para staff Mosaic.
Dr Joseph Manickam atau lebih akrab dipanggil Joe akan menjadi pembicara utama pada Pertemuan Musim gugur tahunan Mosaic Mennonite Conference kita pada awal bulan November tahun ini.
Beliau juga mengajak kita semua untuk mencari tahu atau memberi definisi baru, Siapakah yang disebut miskin? Siapakah orang miskin disekitar kita? Seperti apa orang miskin itu? karena ketika kita mendapatkan mereka, maka kita akan mendapatkan Yesus.
Sudah pasti diperlukan tindakan nyata untuk keluar dari zona nyaman kita untuk membantu orang miskin. Besar kemungkinan apa yang kita berikan dari kelebihan kita tidak dapat mereka kembalikan kepada kita. Tetapi inilah panggilan kita sebagai pengikut Yesus. (baca Matius 25:40)
Saya percaya bahwa banyak anak anak kecil di negara negara miskin belum pernah merasakan es krim seumur hidup mereka. Dan jika melihat statistik Amerika Serikat merupakan negara yang paling banyak mengkonsumsi Es Krim di dunia ini (rata-rata 26 liter, per orang, per tahun), sudah saatnya kita berbagi.
Apa langkah konkrit yang bisa dilakukan secara individu maupun kolektif untuk bisa mengembangkan kompetensi interkultural. “Salah satunya mari menghadiri Mennonite World Conference di Indonesia 2022, dan jadikan ini sebagai langkah awal dari keterlibatan global” jawab Joe. Tentunya usul ini disambut dengan baik.