Pada awalnya, Ps. Yakub Limanto diberi mandat oleh Ps. Abraham Alex Tanusaputera (Gembala Senior Gereja Bethany Indonesia) meskipun beliau berdua belum pernah bertemu secara pribadi. Dengan adanya sinode baru yang didirikan oleh Ps. Alex di Indonesia, yang awalnya bernaung di bawah Sinode Gereja Bethel Indonesia menjadi Sinode Gereja Bethany Indonesia, Ps. Yakub diangkat dan ditahbiskan menjadi Gembala untuk menggembalakan Jemaat Bethany di Kota New York.
Sejak itulah Ps. Yakub menyadari akan panggilannya untuk menggembalakan jemaat Tuhan. Awal penggembalaan dimulai dengan 7 orang jemaat mula-mula yaitu Ps. Yakub, Ibu Rita, dan kedua anaknya beserta ibu- ibu yang setia berdoa. Setelah selama sebulan memulai persekutuan doa di rumah, jemaat sepakat memutuskan untuk mencari tempat ibadah. Sampai saat ini, Jemaat Bethany masih menyewa ruangan dari Gereja local yang lain. Seiring bertambahnya pelayanan dan jemaat, Ps. Yakub mendapat visi dan misi dari Tuhan. Dengan visi agar jemaat bisa mengerti dan membagikan kebenaran supaya dalam mengikut Tuhan, jemaat bisa menghasilkan buah yang kekal dalam Tuhan. Dalam menjalankan visi dan misi dari Tuhan ini, Ps. Yakub telah menggembalakan jemaat Tuhan ini selama 17 tahun. Jemaat terus berdoa agar Tuhan terus menambahkan jiwa-jiwa untuk diselamatkan.
Dalam perkembangannya sebagai gereja lokal di Amerika Serikat, jemaat Bethany terus mengikuti pergerakan Tuhan bahkan rindu untuk menjadi berkat bagi komunitas setempat. Namun untuk menjalankan misi tersebut, jemaat Bethany harus menyesuaikan dengan budaya dan hukum yang ada di Amerika Serikat, dimana jemaat Bethany New York didirikan. Untuk itulah sebagai jemaat lokal, kami mau membuka pikiran dan hati untuk bisa mendapatkan naungan spiritual dan hukum yang legal. Dalam rencana Tuhan, jemaat Bethany melalui Ps.Yakub dipertemukan dengan Ps. Beny Krisbianto, yang telah terlebih dahulu bergabung dengan sinode Franconia Mennonite. Ps. Beny sangat menyambut kerinduan hati dari jemaat Bethany New York untuk bergabung di dalam Franconia Mennonite sebagai perlindungan spiritual, hukum bahkan budaya.
Setelah melalui beberapa tahapan perkenalan dan penyesuaian, kini tiba saatnya jemaat Bethany akan melayani komunitas yang Tuhan percayakan bersama-sama dengan jemaat-jemaat lokal yang tergabung dalam Franconia Mennonite. Oleh sebab itulah, jemaat Bethany seperti dilahirkan kembali dan mempunyai nama yang baru yaitu Bethany Elevation Community Church (BECC) yang menjadi bagian dari Franconia Mennonite Conference di Amerika Serikat ini.
Saat ini, jemaat BECC sangat bersemangat untuk menyambut kegerakan Tuhan yang sedang melanda umatnya. Jemaat sangat haus dan lapar akan kebenaran Firman Tuhan dan rindu akan lahirnya pemimpin-pemimpin yang diberi karunia-karunia untuk melayani jemaat. Disamping dari itu, yang menjadi fokus dari jemaat adalah untuk mendapatkan tempat ibadah yang permanen sehingga dapat mengembangkan pelayanan khususnya untuk pelayanan sunday school dan youth untuk dipersiapkan menjadi generasi penerus.
Tolong terus berdoa agar kita dapat melakukan Perintah Agung untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi orang lain, untuk menyelamatkan jiwa yang hilang berapa pun harganya. Karena itu mintalah kepada Tuhan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirim pekerja untuk tuaian. Kami juga secara khusus berdoa untuk tempat ibadah yang tetap, sehingga kami dapat memperluas layanan bagi kaum muda dan sekolah minggu.
The opinions expressed in articles posted on Mosaic’s website are those of the author and may not reflect the official policy of Mosaic Conference. Mosaic is a large conference, crossing ethnicities, geographies, generations, theologies, and politics. Each person can only speak for themselves; no one can represent “the conference.” May God give us the grace to hear what the Spirit is speaking to us through people with whom we disagree and the humility and courage to love one another even when those disagreements can’t be bridged.