“Saya bersyukur kepada Tuhan yang mengumpulkan kita bersama. Saya bersyukur atas konferensi yang bersedia untuk bergumul bersama, bersedia untuk berbicara, mengundang, menantang, dan jujur,” ujar Danilo Sanchez, Leadership Minister for Intercultural Transformation, dalam sambutan pembuka Pertemuan Tahunan Mosaic Mennonite Conference pada 1 November 2025.

“Saya tidak tahu bagaimana Roh Kudus akan hadir hari ini, tetapi kami bersyukur atas kehadiranmu dan kepada Allah yang kami layani,” lanjutnya.
Pagi hari dimulai dengan ibadah yang penuh semangat, dipimpin oleh tim yang mewakili tujuh negara dan sedikitnya sembilan bahasa. Tim tersebut menyanyikan lagu-lagu dalam bahasa satu sama lain, mewujudkan keragaman kaya yang dimiliki konferensi. Pemimpin pujian Makinto menulis lagu baru khusus untuk pertemuan ini, berjudul “We Are Your Witnesses.”
Tema Sidang tahun ini, Be My Witnesses (Kisah Para Rasul 1:6–8), diperkenalkan melalui pembacaan Alkitab dalam enam bahasa yang digunakan di konferensi—Kanton, Rusia, Indonesia, Kirundi, Inggris, dan Spanyol.
(Tontonan ulang bisa dilihat disini; foto-foto bisa dilihat disini).


Dalam khotbahnya, Rev. Dr. Meghan Larissa Good menyampaikan visi tentang pembaruan kesaksian Anabaptis yang berakar pada Yesus sebagai pusat dari segala sesuatu. Ia merenungkan kecenderungan orang Anabaptis untuk “bangga akan kerendahan hati mereka sendiri” dan mengingatkan para jemaat bahwa yang terpenting adalah kerajaan Yesus, bukan denominasi tertentu.
“Jika ada satu hal yang bisa mematikan kesaksian kita dalam 50 tahun ke depan, itu adalah usaha kita untuk menyelamatkan diri sendiri,” tantangnya. “Gereja yang siap menjadi saksi adalah gereja yang siap memberikan hidupnya demi sesuatu yang lebih baik.”
“Tuhan tidak mengecualikan siapa pun. Tuhan tidak menyia-nyiakan siapa pun. Jika kamu ingin menjadi bagian dari misi Yesus, jawabannya adalah ‘ya,’” tambahnya dengan semangat.

Waktu ibadah juga mencakup sambutan dan doa bagi tiga gereja anggota baru: Iglesia Menonita del Cordero (Brownsville, TX), Iglesia Menonita Fuente de Agua Viva (Los Fresnos, TX), dan Redemption Church of Bristol (PA).

Peserta juga menghormati lima pemimpin berlisensi yang telah meninggal selama tahun lalu dan mengakui dua gereja (Salem Mennonite [Quakertown, PA] dan Vincent Mennonite [Spring City, PA]) serta satu pelayanan terkait konferensi (CRM), Spruce Lake Retreat [Canadensis, PA], yang telah keluar dari Mosaic.
Sebanyak enam belas pemimpin Mosaic—baik yang baru menerima lisensi, ditahbiskan, memindahkan lisensi, maupun memperbarui lisensi—didoakan dengan pengurapan minyak, dan kemudian mereka juga menawarkan pengurapan bagi siapa pun yang ingin menerimanya.

Dalam sesi pagi, 165 delegasi menyatakan komitmen terhadap pedoman komunikasi yang saling menghormati, berbagi perjamuan kudus, dan berdiskusi tentang rekomendasi dewan mengenai afiliasi denominasi.
Waktu makan siang menjadi kesempatan untuk bersekutu dan berjejaring dengan para pemimpin dari Conference-Related Ministries (CRM) dan lembaga mitra lainnya.
Pada sesi siang, Makinto dan Mukarabe Makinto, Pendeta dari LA Faith Chapel (CA) dan Direktur Amahoro International (CRM), memimpin peserta dalam ritual drum dan pembangunan perdamaian yang bersifat partisipatif, terinspirasi dari Kisah Para Rasul 1:6–8.
Peserta kemudian diundang untuk berdiskusi dalam kelompok meja mengenai Centering Document baru Mosaic Conference dan memberikan umpan balik secara lisan maupun tertulis.
Beny Krisbianto, pendeta Nations Worship Center (Philadelphia, PA), mencatat bahwa kelompoknya menekankan pentingnya menjadikan Yesus sebagai pusat kehidupan konferensi, yang akan menghasilkan banyak buah, dan bahwa mendengarkan satu sama lain di tengah berbagai perbedaan akan melahirkan “teologi yang kaya.”
Di akhir diskusi tentang Centering Document, Emily Ralph Servant, Leadership Minister for Strategic Priorities, menyampaikan, “Semua masukan dari kelompok meja akan dibagikan kepada dewan. Ini adalah dokumen yang hidup. Seiring dengan terus diterimanya masukan dari kalian, dewan akan terus bekerja mengekspresikan siapa kita sebenarnya.”

Konferensi juga menghormati anggota dewan yang masa tugasnya berakhir tahun ini: Kiron Mateti (Plains Mennonite, Hatfield, PA), Angela Moyer Walter (Ripple Church, Allentown, PA), Herman Sagastume (Healthy Niños Honduras) dan Rodger Schmell (Deep Run West, Perkasie, PA).
Selain pertemuan utama pada hari Sabtu, akhir pekan tersebut juga mencakup acara “Witness Together” pada Jumat malam—sebuah malam ibadah, pembangunan relasi lintas budaya, dan pembekalan tentang tiga prioritas utama Mosaic: formasi rohani, misi, dan transformasi lintas budaya.
Pada hari Minggu, berbagai gereja di Pennsylvania menerima kunjungan dari para pemimpin Mosaic dan pengkhotbah tamu dari para pendeta serta lembaga mitra Mosaic.
Mosaic values two-way communication and encourages our constituents to respond with feedback, questions, or encouragement. To share your thoughts or send a message to the author(s), contact us at communication@mosaicmennonites.org.
The opinions expressed in articles posted on Mosaic’s website are those of the author and may not reflect the official policy of Mosaic Conference. Mosaic is a large conference, crossing ethnicities, geographies, generations, theologies, and politics. Each person can only speak for themselves; no one can represent “the conference.” May God give us the grace to hear what the Spirit is speaking to us through people with whom we disagree and the humility and courage to love one another even when those disagreements can’t be bridged.
This post is also available in: English (Inggris) Español (Spanyol)
This post is also available in: English (Inggris) Español (Spanyol)
