Apa menjadi resolusi anda di tahun baru ini? Harapan harapan apa yang anda miliki? Ibrani 6:19 berkata Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir. Harapan adalah sesuatu yang membuat kita meninggalkan masa lalu dan hidup menyambut masa depan. Dan Tuhan Yesuslah pribadi dimana kita menaruh harapan hidup kita, baik sekarang maupun di masa depan.
Sebagai Anabaptis-Mennonite, Tuhan Yesus selalu menjadi pusat dalam kehidupan kerohaniaan kita. Baik dalam membaca Firman Tuhan, sampai dengan dalam hidup berjemaat, Tuhan Yesus adalah fokus utama dimulai dari menerima-Nya sebagai Tuhan dan juru selamat, sampai dengan meneladani pelayanan beliau, memikul salib dan menjadi agen rekonsiliasi dan pendamai di dunia ini.
Karena Tuhan Yesuslah yang pertama kali memperbaiki hubungan kita dengan Allah Bapa disurga, oleh sebab itu ia pun memanggil kita untuk menjadi pendamai di dunia yang hancur karena dosa ini. Ditengah tengah pergumulan hidup kita, pandemi, ketidakadilan rasial dan sosial, krisis kemanusiaan dan ekonomi, kekerasan bersenjata, bencana alam, Janji Tuhan memberikan harapan bahwa kelak Ia akan datang memulihkan secara sempurna dan menjadi Raja yang adil bagi dunia ini. Inilah yang kita nanti nantikan sebagai orang Kristen, saat dimana Anak Domba Allah dipermuliakan dan ditinggikan di seluruh bumi.
Menjadi Mennonite Anabaptis bukan berarti kita harus mengadopsi gaya hidup orang kulit putih keturunan Swiss-Jerman, tetapi hendaknya kita menjadi saksi Yesus dan agen rekonsiliasi dengan keunikan budaya masing masing dimana Tuhan membentuk kita sejak dari kecil sampai dengan hari ini. Sekali lagi kesatuan bukanlah keseragaman, kita adalah Mosaik indah ciptaan-Nya berbeda tetapi tetap satu.
Menjadi pengikut Yesus bukan berarti kita menjauhkan diri dari keramaian dan berusaha hidup sebagai pertapa, melainkan hendaknya kita menjawab kebutuhan orang orang yang memerlukan pertolongan di tempat dimana mereka berada. Orang orang terhilang, terbelakang dan terakhir yang memerlukan kasih Yesus melalui kasih dan keperdulian kita.
Sebuah kesempatan baik di tahun 2022 untuk kembali memfokuskan hidup kita kepada Tuhan Yesus, baik kerohaniaan pribadi dan meneladani pelayanan beliau 2000 tahun yang lalu, Dia datang untuk melayani bukan dilayani, Dia datang untuk mengasihi bukan menguasai. Mari memasuki tahun 2022 dengan sauh yang kuat yang tidak akan pernah goyah. Amin.
The opinions expressed in articles posted on Mosaic’s website are those of the author and may not reflect the official policy of Mosaic Conference. Mosaic is a large conference, crossing ethnicities, geographies, generations, theologies, and politics. Each person can only speak for themselves; no one can represent “the conference.” May God give us the grace to hear what the Spirit is speaking to us through people with whom we disagree and the humility and courage to love one another even when those disagreements can’t be bridged.