Hidup ini adalah kesempatan,
hidup ini untuk melayani Tuhan
Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan beri
Hidup ini hanya sementara
Mungkin banyak dari kita mengenal lagu “Hidup ini adalah kesempatan”. Lagu ini cukup populer di kalangan umat Kristen di Indonesia. Tetapi mungkin sedikit orang yang mengenal nama Pendeta Wilhelmus Latumahina, beliau adalah penyanyi dan pencipta dari lagu tersebut. Meski beliau telah tutup usia di tahun 2020 kemarin, tetapi lagunya akan terus tetap memberkati banyak orang.
Ditengah pandemi COVID-19, kehidupan adalah sebuah anugerah, jika Tuhan masih memberikan kita kesempatan untuk hidup, bahkan kesempatan untuk melayani Tuhan dan sesama kita, ini adalah sebuah hak istimewa.
“Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi. – Pengkotbah 9:10
Hari Minggu kemarin, tanggal 31 January 2021, Indonesian Light Church Philadelphia merayakan hari ulang tahunnya yang ke 9 tahun. Ulang tahun kali ini dirayakan dengan suasana yang sangat berbeda dari ulang ulang tahun sebelumnya. Meski tanpa acara makan makan yang mewah dikarenakan protokol kesehatan, dan beberapa jemaat hadir secara online, perasaan bersyukur yang mendalam akan Kasih Karunia Tuhan dan juga atas kasih persaudaraan antar jemaat membuat suasana ulang tahun kali ini begitu berarti.
Dalam kotbah yang dibawakan oleh Pendeta Steve Kriss, Eksekutif Minister, Mosaic Mennonite Conference, beliau menyebutkan bahwa ada sebuah keistimewaan dalam gereja kecil. ILC adalah sebuah keluarga, keluarga dimana setiap anggota anggotanya bekerja sama dalam membangun hidup bersama, memberi warna, dan mengikuti Yesus bersama sama.
Bapak Robi, salah satu jemaat ILC, bersaksi bahwa ketika rumahnya terkena musibah kebakaran, ILC hadir sebagai keluarga bagi mereka. “Meski bukan saudara sedarah, tetapi kita semua disatukan oleh satu Darah Yesus yang menjadikan kita saudara.”
“Tentunya dalam kehidupan berjemaat tidak lepas dari apa dinamakan suka dan dukanya, bahkan mungkin lebih banyak dukanya, tetapi ketika melihat ada jiwa jiwa bertemu dengan Tuhan dan mengalami perubahan hidup seakan akan dukacita tersebut lenyap dan diganti oleh rasa sukacita yang besar,” ujar Ibu Bina salah satu perintis dari jemaat ILC.
Gereja sehat adalah gereja yang bertumbuh, baik secara kualitas maupun kuantitas. Mengucap syukur bahwa ILC bisa semakin solid, terbukti bisa melewati tahun 2020 dengan baik dan memasuki tahun 2021 dengan penuh harapan.
Ibadah dilanjutkan dengan acara penyerahan anak yang dipimpin oleh Pastor Aldo Siahaan selaku leadership minister di ILC. Selain itu juga ILC kedatangan satu jiwa baru, Ia seorang warga negara Amerika yang pernah tinggal di Indonesia dan begitu rindu akan budaya Indonesia, ketika melihat ibadah online ILC, Ia memutuskan untuk pergi beribadah bersama sama kami.
Kita tidak pernah tahu kapan Tuhan memanggil kita untuk naik ke surga, tetapi kita perlu tahu panggilan Tuhan buat kita di dunia ini. Kita dipanggil dan diberi kesempatan melayani Tuhan dan melayani sesama. Apa yang ada “ditangan” bapa ibu saudara saat ini? Saya percaya kita adalah bagian dari keluarga rohani, tubuh Kristus, dan ini adalah sebuah kesempatan istimewa bagi kita semua.
The opinions expressed in articles posted on Mosaic’s website are those of the author and may not reflect the official policy of Mosaic Conference. Mosaic is a large conference, crossing ethnicities, geographies, generations, theologies, and politics. Each person can only speak for themselves; no one can represent “the conference.” May God give us the grace to hear what the Spirit is speaking to us through people with whom we disagree and the humility and courage to love one another even when those disagreements can’t be bridged.