Kekerasan adalah ekspresi tragis dari kebutuhan yang tidak terpenuhi. Kekerasan juga sangatlah berlawanan dengan hukum cinta kasih yang Tuhan Yesus ajarkan. “Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain” – Lukas 6:29
Namun tidak bisa dipungkiri bahwa kekerasan banyak terjadi disekitar kita, Oleh sebab itu sebagai alternatif dari kekerasan yang terjadi di seluruh dunia ini kami sebagai Anabaptist Mennonite percaya bahwa perdamaian, keadilan dan anti kekerasan adalah bagian penting dari apa yang kami percayai dalam mengikut Tuhan Yesus. Berikut penjabaran dari artikel 22, Pengakuan iman dalam sudut pandang Mennonite.
“Kami percaya bahwa perdamaian adalah kehendak Allah. Allah menciptakan dunia dalam damai, dan kedamaian Allah paling lengkap diwahyukan dalam Yesus Kristus, yang adalah kedamaian kita dan kedamaian seluruh dunia. Dipimpin oleh Roh Kudus, kita mengikuti Kristus di jalan damai, melakukan keadilan, membawa rekonsiliasi, dan dan tidak melakukan perlawanan bahkan dalam menghadapi kekerasan dan peperangan. “
“Meskipun Allah menciptakan dunia yang damai, umat manusia memilih jalan yang tidak benar dan kekerasan. Semangat balas dendam meningkat, dan kekerasan berlipat ganda, namun visi semula akan kedamaian dan keadilan yang tidak padam. Para nabi dan utusan-utusan Allah lainnya terus tertuju kepada orang Israel mempercayai Allah daripada senjata dan kekuatan militer.”
“Kedamaian Allah itu bermaksud untuk manusia dan ciptaan terungkap paling sepenuhnya di dalam Yesus Kristus. Suatu pujian yang riang gembira tentang damai sejahtera memberitakan kelahiran Yesus. Yesus mengajarkan mengasihi musuh, mengampuni kesalahan-kesalahan, dan segera berdamai serta mempunyai hubungan yang benar. Ketika terancam, dia memilih untuk tidak melawan, tetapi menyerahkan hidupnya dengan sukarela. Oleh kematian dan kebangkitanNya, Ia telah menggalahkan kuasa maut dan memberi kita perdamaian dengan Allah. Dengan demikian Ia telah mendamaikan kita dengan Allah dan telah mempercayakan kepada kita pelayanan perdamaian.”
“Sebagai pengikut-pengikut Yesus, kita berpartisipasi dalam pelayananNya mengenai perdamaian dan keadilan. Dia memanggil kita untuk mendapatkan berkat kita dalam membuat damai dan mencari keadilan. Kami melakukannya dengan semangat kelemah-lembutan, bersedia dianiaya karena kebenaran. Sebagai murid-murid Kristus, kami tidak mempersiapkan diri untuk perang, atau berpartisipasi dalam perang atau militer. Roh yang sama yang memberi kuasa atas Yesus juga berkuasa atas kita untuk mengasihi musuh, untuk mengampuni daripada untuk membalas dendam, untuk membina perdamaian,untuk bergantung pada komunitas orang-orang percaya untuk menyelesaikan perselisihan, dan untuk mengalahkan kejahatan tanpa kekerasan.”
“Dengan pimpinan Roh Kudus, dan permulaan dalam gereja, kami menyaksikan kepada semua umat bahwa kekerasan bukanlah kehendak Allah. Kami bersaksi menentang segala bentuk kekerasan, termasuk perang antar bangsa, permusuhan antara ras dan kelas, pelecehan pada anak dan perempuan, kekerasan antara laki-laki dan perempuan, pengguguran bayi, dan hukuman mati. Kami memberikan loyalitas kami yang utama kepada Allah, sumber kasih karunia dan damai sejahtera, yang memimpin gereja setiap hari dalam menggalahkan kejahatan dengan kebaikan, yang memampukankan kita untuk melakukan keadilan, dan yang membantu kita di dalam pengharapan mulia dari pemerintahan Allah yang damai. “
Mari kita bersama membawa dalam doa untuk setiap konflik kekerasan yang terjadi saat ini, agar perdamaian, keadilan dan semangat anti kekerasan bisa terwujud, berdoa untuk konflik- konflik yang terjadi hari ini:
- Perang Russia dan Ukraina
- Perang saudara di Afghanistan, Myanmar, Yemen, Syria
- Perang obat terlarang di Mexico dan Colombia
- Perang antar etnik di Sudan Selatan
- Perang melawan terorisme di negara-negara Afrika
- Perang melawan kekerasan bersenjata di Papua Barat, Indonesia
- Kejahatan kebencian dan kekerasan bersenjata di kota kota di Amerika Serikat
Dan tentunya masih banyak lagi kekerasan yang terjadi diluar dari yang bisa disebutkan di atas. Mari kita menjadi pembawa damai, di dunia yang haus akan perdamaian. Doa dan bantuan kita sangat berarti, mari mendukung perdamaian dan anti kekerasan. Mari berdoa:
Bagi mereka yang terluka oleh kekerasan: keluarga yang telah kehilangan orang yang dicintai dan mereka yang mengalami luka fisik, Tuhan yang Maha pengasih, berikan mereka kenyamanan yang penuh, jadilah bagi mereka sumber penyembuhan dan tempat peristirahatan yang aman. Kami berdoa, Allah sumber damai, Kirimkan Roh-Mu kepada kami
Bagi mereka yang berusaha menyakiti orang lain, Tuhan yang Maha pengasih, lembutkan hati mereka dan tenangkan pikiran mereka. Semoga kebencian diganti dengan kasih, kekerasan dengan kedamaian dan kegelapan dengan cahaya-Mu. Kami berdoa, Allah sumber damai, Kirimkan Roh-Mu kepada kami
Bagi kami yang membaca doa ini, jadikan kami saksi perdamaian dalam interaksi kami sehari-hari dan mengadvokasi perdamaian di dunia. Kami berdoa, Allah sumber damai, Kirimkan Roh-Mu kepada kami
Bagi mereka yang telah meninggal karena kekerasan, semoga mereka disambut dengan paduan suara malaikat dan mengalami kedamaian dan sukacita kekal-Mu. Kami berdoa, Allah sumber damai, Kirimkan Roh-Mu kepada kami
Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa.
The opinions expressed in articles posted on Mosaic’s website are those of the author and may not reflect the official policy of Mosaic Conference. Mosaic is a large conference, crossing ethnicities, geographies, generations, theologies, and politics. Each person can only speak for themselves; no one can represent “the conference.” May God give us the grace to hear what the Spirit is speaking to us through people with whom we disagree and the humility and courage to love one another even when those disagreements can’t be bridged.