Pandemi mempunyai episentrum baru yaitu Indonesia, itulah headline harian New York Times beberapa hari lalu. Angka kematian melonjak, rumah sakit tidak bisa menampung pasien dan oksigen yang habis adalah hal yang harus dihadapi.
“Indonesia telah menjadi episentrum baru pandemi, melampaui India dan Brasil untuk menjadi negara dengan jumlah infeksi baru tertinggi di dunia. Lonjakan ini merupakan bagian dari gelombang di seluruh Asia Tenggara, di mana tingkat vaksinasi rendah. Vietnam, Malaysia, Myanmar, dan Thailand juga sedang menghadapi wabah terbesar mereka dan telah memberlakukan pembatasan baru, termasuk penguncian dan perintah tinggal di rumah, ” dikutip harian New York Times.
Gereja Jemaat Kristen Indonesia Injil Kerajaan Allah (Holy Stadium) dikota Semarang Indonesia, bekerja sama dengan pemerintah kota Semarang, membuka pintunya untuk menjadi pusat vaksinasi covid19 di kota Semarang. Dengan target memvaksinasi 6000-7000 orang perharinya. Meski pemerintah menjamin ketersediaan vaksin, namun ternyata masih terbatas stoknya hanya untuk 2 minggu kedepan.
Oleh sebab itu inisiatif datang dari pihak Gereja JKI, dan juga gereja-gereja Indonesia di Mosaic Conference untuk menyumbang vaksin untuk dibagikan secara cuma-cuma. “Dengan hanya 99 cent, bisa untuk satu kali suntikan,” ujar Ps Aldo Siahaan dalam mengencourage jemaatnya Philadelphia Praise Center untuk mengambil bagian dalam program bantuan ini. Pastor Virgo Handojo (JKIA Anugerah) pun memonitor perkembangan jumlah orang yang divaksin di JKI Semarang melalui whatsapp group.
Gereja Jemaat Kristen Indonesia Injil Kerajaan Allah di kota Semarang inilah yang juga akan menjadi tuan rumah Mennonite World Conference tahun 2022 yang bertema “Bersama Mengikut Yesus Melintas Batas”.
Mari terus berdoa buat bangsa Indonesia dan juga negara negara lainnya agar cepat mengalami pemulihan. Dan juga mari juga mendukung program vaksinasi yang ada. Semoga Tuhan memberikan shalom bagi bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa lain ditengah tengah pandemi COVID-19 ini.
The opinions expressed in articles posted on Mosaic’s website are those of the author and may not reflect the official policy of Mosaic Conference. Mosaic is a large conference, crossing ethnicities, geographies, generations, theologies, and politics. Each person can only speak for themselves; no one can represent “the conference.” May God give us the grace to hear what the Spirit is speaking to us through people with whom we disagree and the humility and courage to love one another even when those disagreements can’t be bridged.