Sebuah inisiatif datang dari percakapan antara Pelayan Eksekutif Steve Kriss dan Pemimpin Pelayanan Gereja Zion Mennonite untuk merencanakan kunjungan ke gereja gereja Mosaik Indonesia di Philadelphia. Rencana kunjungan ini diadakan dalam kaitannya dengan Konferensi Mennonite Sedunia di Indonesia tahun 2022. Tanggal yang dipilih adalah 17 July 2022.
“Kita tidak bisa semua pergi ke Konferensi Mennonite Sedunia tetapi kita bisa melakukan perjalanan singkat dan beribadah bersama sama sekaligus belajar dan berbagi pengalaman dan kehidupan berjemaat,” ujar Ps Sonya Kurtz Lead pastor dari Gereja Zion Mennonite.
Setelah saling bertukar pesan melalui email dan sms, akhirnya kami sepakat bertemu di Philadelphia untuk bertemu langsung tatap muka sambil makan bersama, dan juga merencanakan lebih detail lagi apa saja yang perlu dipersiapkan guna melancarkan ibadah bersama kami.
Philadelphia Praise Center, Indonesian Light Church dan Nations Worship Center akan menjadi tuan rumah di gereja masing masing yang akan membuka pintunya bagi jemaat Mosaic dari suburb untuk beribadah dan beramah tamah bersama sama. Dan pastinya setiap ibadah akan ditutup dengan makan siang bersama sama, dimana menu utamanya adalah masakan Indonesia.
Philadelphia selatan terkenal dengan julukan “Kampung Indonesia” dikarenakan ada cukup banyak orang Indonesia yang tinggal disini, dan juga lokasi perumahannya yang saling berdekatan ditambah dengan banyaknya warung/toko toko kecil yang menjual makanan Indonesia, sehingga nama kampung terkesan lebih cocok dibandingkan dengan kota besar.
Menurut data KJRI tahun 2017 ada sebanyak 5600 orang Indonesia yang tinggal di kota Philadelphia. Tidaklah berlebihan jika ada ide untuk berkunjung ke Philadelphia untuk merasakan suasana Indonesia, karena apa yang ada di Indonesia hampir semuanya tersedia di kota Philadelphia.
Pertemuan perencanaan kami siang kemarin berlangsung sangat akrab, kami percaya bahwa Tuhan Yesus menyatukan apa yang tadinya jauh menjadi dekat, dan juga hubungan personal membuka banyak pintu yang tadinya tertutup. Ketika kami berbagi cerita pengalaman kami dalam melayani bersama ternyata meskipun kami berbeda budaya, bahasa, dan warna kulit ada rasa akrab yang mendalam dan saya percaya ini adalah kerja dari Roh Kudus di dalam gereja gereja Mosaik.
Saya percaya dimulai dari langkah sederhana, hubungan yang dalam dan luas bisa mulai terbangun, jurang pemisah budaya dan bahasa bisa dijembatani dengan solidaritas dan semangat kekeluargaan. Kami semua bersemangat untuk menantikan waktu di mana kami bisa beribadah bersama sama dengan saudara saudari dalam keluarga besar Mosaik Mennonite. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
The opinions expressed in articles posted on Mosaic’s website are those of the author and may not reflect the official policy of Mosaic Conference. Mosaic is a large conference, crossing ethnicities, geographies, generations, theologies, and politics. Each person can only speak for themselves; no one can represent “the conference.” May God give us the grace to hear what the Spirit is speaking to us through people with whom we disagree and the humility and courage to love one another even when those disagreements can’t be bridged.