Ayat ini menjadi pembahasan dalam pertemuan bulanan para hamba Tuhan dalam Mosaic Conference minggu lalu. Sharing Firman Tuhan dibawakan oleh Ps Buddy Hannanto (IWC) dan dibuka oleh pujian penyembahan oleh Ps Aldo Siahaan (PPC). Pertemuan dihadiri oleh Ps Makmur Halim (ICCF), Ps Beny Krisbianto (NWC), Ps Virgo Handojo (JKIA) dan saya sendiri.
Perbedaan budaya dan konteks pelayanan di Indonesia dan di Amerika Serikat tentunya memiliki perbedaan. Perbedaan ini meliputi banyak hal selain konteks dan tantangan, peran hamba Tuhan juga memiliki perbedaan.
Dalam budaya gereja Indonesia pada umumnya, dan khususnya gereja yang kami layani, peran hamba Tuhan sangatlah utama dan sentral dalam kehidupan jemaat. Hamba Tuhan dan jemaat adalah sebuah kesatuan yang tidak terpisahkan, sehingga merupakan suatu hal yang umum bagi hamba Tuhan hidup dari pelayanan yang ia kerjakan.
Namun pada kenyataan dan konteks di Amerika Serikat, pelayanan seorang hamba Tuhan tidaklah terbatas hanya melayani jemaat, melainkan pelayanan lebih luas daripada itu. Adalah sebuah hal yang umum jika Seorang hamba Tuhan di Amerika Serikat memiliki profesi lain selain sebagai gembala di jemaat lokal, terutama bagi hamba Tuhan yang baru merintis jemaat.
“Bahkan Paulus dalam melayani Tuhan, Tuhan izinkan Dia untuk membuat dan menjual tenda untuk mendukung pelayanan beliau”, ucap Ps Makmur Halim dalam pembahasan kami mengenai profesi dan panggilan.
Paulus bersama sama dengan Aquila dan Priscilla membuat tenda untuk mendukung pelayanan (Kisah Para Rasul 18:2-3)
Perbedaan kultur dan budaya tentunya berperan besar dalam mengartikan profesi dan panggilan. Dalam pertemuan ini kami sepakat bahwa peran panggilan adalah penting, dimana hal ini adalah unik dan berbeda beda antara setiap hamba Tuhan. Dan setiap hamba Tuhan masing-masing bertanggung jawab langsung kepada Tuhan dalam profesi dan panggilannya.
Dalam pertemuan ini kami juga sepakat bahwa perbedaan budaya dan konteks ini adalah sebuah kekayaan dan kesempatan bagi kita semua untuk belajar dan juga memperdalam arti panggilan dalam melayani Tuhan. Tuhan juga memberikan para hamba Tuhan hikmat dalam mengatur strategi dan langkah yang diperlukan untuk menopang panggilan pelayanan kita, mari melihat panggilan dan pelayanan dalam ruang lingkup yang lebih luas, ucap Ps Virgo Handojo
Doa penutup dipimpin oleh Ps Beny Krisbianto (NWC) dengan mendoakan keluarga, pelayanan, bangsa dan negara Indonesia dan Amerika Serikat. Kelancaran distribusi vaksin dan juga kesehatan para hamba Tuhan.
Mari bergabung dalam pertemuan hamba Tuhan berbahasa Indonesia kami untuk saling berbagi, membahas Firman Tuhan, dan mendukung satu sama lain dalam pelayanan. Pertemuan diadakan setiap Hari Kamis minggu ketiga setiap bulannya, dimulai pukul 9 PM (New York Time) / 6 PM (Pacific Time) terbuka bagi setiap hamba Tuhan / pelayan di Mosaic Mennonite Conference. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.
The opinions expressed in articles posted on Mosaic’s website are those of the author and may not reflect the official policy of Mosaic Conference. Mosaic is a large conference, crossing ethnicities, geographies, generations, theologies, and politics. Each person can only speak for themselves; no one can represent “the conference.” May God give us the grace to hear what the Spirit is speaking to us through people with whom we disagree and the humility and courage to love one another even when those disagreements can’t be bridged.