Sebagai orang-orang yang ingin dibentuk oleh gambaran Yesus, kami menyadari bahwa kami sering mengidolakan negara kami, pemerintahan kami, bahkan demokrasi itu sendiri. Tangisan kami, “Bagaimana ini bisa terjadi disini” memperjelas kecenderungan kita untuk menganggap diri kita lebih baik daripada orang lain, dimana ini tidak mencerminkan pikiran Kristus.
Untuk dosa eksepsionalisme amerika, kami bertobat. Kami berdiri didalam solidaritas bersama saudara-saudari diseluruh dunia yang Kami berdiri dalam solidaritas dengan saudara-saudari di seluruh dunia yang hidup dengan pergolakan politik dan kekerasan setiap hari
Sebagai orang-orang yang berkomitmen dalam transformasi bersama melalui hubungan interkultural, kami mengakui bahwa rasisme yang memicu demonstrasi dan penyerangan terhadap Gedung Capitol kemarin. Kami berduka atas kekuatan yang terus menerus ada yang dimiliki oleh narasi ras kulit putih atas kami sebagai bangsa dan khususnya sebagai pengikut Kristus.
Untuk dosa supremasi kulit putuh, kami bertobat. Kami berkomitmen kembali untuk mengejar keadilan alkitabiah dan keterkaitan hak dalam kehidupan, komunitas, dan negara kami sehingga semua orang dapat mengalami kehidupan Tuhan yang berkelimpahan.
Sebagai orang-orang yang terpanggil untuk mengikuti Yesus dalam menyembuhkan apa yang telah rusak didalam hubungan kita, lingkungan dan dunia kita, kami mengakui bahwa banyak dari kami menemukan identitas di dalam kewarganegaraan nasional atau partai politik. Pada saat yang sama, banyak dari kami dengan cepat melihat ke arah lain dalam menghadapi kejahatan untuk menjaga perdamaian semu yang merugikan daripada menyembuhkan.
Untuk dosa keterlibatan, kami bertobat. Kami menerima identitas kami sebagai Tubuh Kristus – Jalan, Kebenaran dan hidup – saat kita bergabung dalam karya Tuhan membuat semuanya baru.
The opinions expressed in articles posted on Mosaic’s website are those of the author and may not reflect the official policy of Mosaic Conference. Mosaic is a large conference, crossing ethnicities, geographies, generations, theologies, and politics. Each person can only speak for themselves; no one can represent “the conference.” May God give us the grace to hear what the Spirit is speaking to us through people with whom we disagree and the humility and courage to love one another even when those disagreements can’t be bridged.
This post is also available in: English (Inggris)
This post is also available in: English (Inggris)